Alat itu disebut “Necomimi” atau telinga kucing, dan ia dapat berfungsi sebagai alat komunikasi.
Necomimi dikendalikan oleh gelombang otak dan emosi pemakainya.
Ia diciptakan oleh perusahaan bernama Neurowave, dengan teknologi neuroimaging dan penyesuaian dengan dunia fashion.
Selain telinga, Necomimi juga memiliki dua sensor gelombang otak pembaca emosi.
Gelombang merah berarti gugup atau konsentrasi, gelombang hijau berarti pikiran yang santai.
Telinga naik saat pemakainya gugup atau berfokus, dan akan merata ketika pemakainya santai.
Saat sedang rileks tapi juga berfokus pada kegiatan tertentu seperti game atau membaca, telinga akan berputar. Ketika akivitas otak rendah, telinga hanya akan naik turun perlahan.
Salah satu pencipta necomimi berkata, ia ingin menciptakan alat komunikasi yang disukai semua orang. Dan di Jepang, kucing cukup populer.
[Kana Nakano, Perancang Neurowear]:
"Ketika kucing takut atau ingin menakuti musuh, mereka akan meratakan telinga. Tapi dengan Necomimi, telinga datar berarti pikiran rileks. Jadi kita mengubah makna sesuai persepsi manusia. Bagi manusia, lucu untuk melihat telinga kucing merata. "
Ilmu pengaturan-syaraf sedang dikembangkan di seluruh dunia, dengan tujuan untuk membantu para penyandang cacat.
Di Jerman, teknologi ini sedang diuji-coba pada sebuah mobil, dan di Swiss, ilmuwan menerapkannya pada pengguna kursi roda.
Walaupun Necomimi terlihat sepele, Nakano berkata ia telah membawa teknologi lebih dekat ke masyarakat awam. Menurutnya, Necomimi dapat menjadi alat komunikasi bagi orangtua atau anak-anak, yang mungkin pemalu di sekitar orang asing.
Untuk sekarang, Necomimi ditujukan untuk keingintahuan dan fashion.
[Hiroki Moriguchi, Mahasiswa]:
"Ini pertama kalinya saya mencoba telinga kucing, sangat menyenangkan. Ia berputar diatas kepala anda, sungguh menarik. Ini pengalaman baru.”
Dokter gigi ini juga tertarik.
[Misa Tokuizumi, Dokter gigi]:
"Lucu bahwa telinga kucing ini bergerak sesuai dengan perasaan saya.”
Tapi bagi seorang mahasiswa di Tokyo, ada situasi di mana Necomimi harus ditinggalkan di rumah.
[Hanako Miyake, Mahasiswa]:
“Jika saya memakainya saat wawancara perkerjaan, mereka akan tahu kalau saya gugup.”
Neurowave berencana untuk meluncurkan Necomimi ke pasar internasional tahun ini.
Salah satu pencipta necomimi berkata, ia ingin menciptakan alat komunikasi yang disukai semua orang. Dan di Jepang, kucing cukup populer.
[Kana Nakano, Perancang Neurowear]:
"Ketika kucing takut atau ingin menakuti musuh, mereka akan meratakan telinga. Tapi dengan Necomimi, telinga datar berarti pikiran rileks. Jadi kita mengubah makna sesuai persepsi manusia. Bagi manusia, lucu untuk melihat telinga kucing merata. "
Ilmu pengaturan-syaraf sedang dikembangkan di seluruh dunia, dengan tujuan untuk membantu para penyandang cacat.
Di Jerman, teknologi ini sedang diuji-coba pada sebuah mobil, dan di Swiss, ilmuwan menerapkannya pada pengguna kursi roda.
Walaupun Necomimi terlihat sepele, Nakano berkata ia telah membawa teknologi lebih dekat ke masyarakat awam. Menurutnya, Necomimi dapat menjadi alat komunikasi bagi orangtua atau anak-anak, yang mungkin pemalu di sekitar orang asing.
Untuk sekarang, Necomimi ditujukan untuk keingintahuan dan fashion.
[Hiroki Moriguchi, Mahasiswa]:
"Ini pertama kalinya saya mencoba telinga kucing, sangat menyenangkan. Ia berputar diatas kepala anda, sungguh menarik. Ini pengalaman baru.”
Dokter gigi ini juga tertarik.
[Misa Tokuizumi, Dokter gigi]:
"Lucu bahwa telinga kucing ini bergerak sesuai dengan perasaan saya.”
Tapi bagi seorang mahasiswa di Tokyo, ada situasi di mana Necomimi harus ditinggalkan di rumah.
[Hanako Miyake, Mahasiswa]:
“Jika saya memakainya saat wawancara perkerjaan, mereka akan tahu kalau saya gugup.”
Neurowave berencana untuk meluncurkan Necomimi ke pasar internasional tahun ini.
No comments:
Post a Comment